BEM STITA Gelar Workshop Keagamaan bertajuk tema "Moderasi Beragama dan Politik Identitas"

 


Lpmesensi.com SUMENEP- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Aqidah Usymuni gelar workshop keagamaan bertajuk tema "Moderasi Beragama dan Politik Identitas." Bertempat di Auditorium STIT Aqidah Usymuni pada hari Minggu 03 Desember 2023, pukul 08.00 WIB.


Acara ini di hadiri oleh mahasiswa/i dari berbagai jurusan yang ikut andil untuk memeriahkan acara yang telah di gelar, dengan di selingi diskusi tentang hubungan beragama dan identitas politik.


Misrohatul Ummah selaku ketu BEM, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara yang telah di gelar adalah hasil dari kolaborasi antara Kementerian Keagamaan dan BEM Kemenag "agar kedepannya bisa mencetak generasi-generasi yang berintelektual." Tak tanggung-tanggung Misrohatul Ummah di dalam sambutannya juga mendorong mahasiswa/i agar dapat menghargai waktu dan bisa lebih antusias dalam mengikuti acara yang di adakan oleh organisasi kampus kedepannya, selain itu ketua BEM tersebut mengharap agar seluruh mahasiswa/i dapat mengikuti acara workshop dari awal sampai akhir.


Bapak Edyanto selaku Waka III dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop yang di adakan oleh BEM tersebut sangat penting bagi Mahasiswa/i "karena menulis adalah sangat di perlukan dan wajib bagi seluruh Mahasiswa/i" ungkapnya.

Workshop kali ini berkaitan tentang keagamaan dan juga masalah moderasi beragama "yang di mana politik pada saat ini sedang marak-maraknya. Dan sudah menjadi tugas bagi mahasiswa/i untuk menggunakan akal sehat dalam mengahadapi politik, jangan sampai menjatuhkan lawan yang lain demi pilihan dan tentunya sebagai Mahasiswa/i harus bersikap netral" tambah nya dengan tegas.


Bapak Kamal selaku Waka I dalam Bidang Akademik sekaligus pemateri dalam acara ini menyampaikan "politik identitas adalah konsep dan gerakan politik yang fokus pada perbedaan (SARA) ." Yang di mana masih banyak orang yang memilih seorang pemimpin berdasarkan ras, suku, dan agama. Karena itu Bapak Kamal mengharap agar saat memilih pemimpin tidak melihat berdasarkan (SARA) karena itu sama halnya dengan politik identitas. Tak hanya itu beliau juga menyampaikan bahaya dalam politik identitas diantaranya 1.) Bahaya untuk keutuhan NKRI, 2.) Maraknya adu domba, 3.) Fragmantasi golongan yang begitu kuat politik, 4.) Menimbulkan konflik" ungkapnya.


Karena itu politik identitas sangat penting terwujud di Indonesia, terutama oleh semua kalangan. mengingat banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh pemahaman agama yang keliru terutama pemahaman ajaran islam garis keras.




Pewarta: Moh.Tohari

Editor: Puji Astutik 

LihatTutupKomentar