PUISI-LPM ESENSI -“Aroma Mayang” karya Fadhli, Mahasiswa STITA (STIT AQIDAH Usymuni Sumenep), Prodi PAI, menghadirkan gambaran emosional tentang cinta yang mendalam dan penuh gairah. Melalui diksi puitis dan metafora yang berani, puisi ini menyiratkan dinamika hubungan yang intim antara dua tokoh, diwarnai oleh kerinduan, kehangatan fisik, dan kedekatan emosional. Sosok “Mayang” menjadi simbol dari keindahan, keintiman, dan hasrat, yang berpadu dalam suasana malam yang syahdu. Dengan narasi yang intens, penulis berhasil membingkai suasana batin dan tubuh menjadi satu kesatuan ekspresi cinta yang kompleks, manusiawi, dan jujur. Puisi ini tidak hanya menggugah rasa, tetapi juga membuka ruang tafsir atas pengalaman emosional yang mendalam dalam relasi antar manusia.
AROMA MAYANG
Kau berpaling
Menyandarkan lehermu dipundakku
Menciptakan desahan pantai samar
Pipimu merona Mayang……
Bukan salah gerimis
Aku jambak rambutmu penuh
Berulangkali kukatakan
“Ini milik kita berdua”
Mayang…..
Kemana malam ini akan berlabuh
Sementara tubuhmu semakin menggigil
Namun bibirmu hangat di dadaku
Ah… inilah palung tubuhmu
Pelan-pelan Mayang
Empat puluh lima menit
Belum cukup mengucurkan hujan dari tubuh kita
Kepada pemilik malam
Sudah keberapa petang
Bunga ini tumbuh
Menjelma jadi ranjang ….Ah…
Oleh: Fadhli, Mahasiswa STITA
Prodi: PAI
Komentar