Puisi
Beranda » Blog » Aku Pulang ke Diriku Sendiri

Aku Pulang ke Diriku Sendiri

Setelah semua perasaan yang kupeluk sendirian,
setelah cinta yang datang hanya sebentar,
dan harapan yang tumbuh di tanah tak subur,
akhirnya aku memilih pulang.

Bukan kepada siapa-siapa, tetapi kepada diriku sendiri.
Ke dada yang pernah sesak karena menunggu,
ke mata yang basah karena tak disapa,
ke hati yang pernah retak, namun diam-diam membenahi dirinya.

Aku pulang… karena aku tahu, cinta sejati pertama—yang sering kulupa—adalah diriku sendiri.

Dulu, aku membangun rumah di hati orang lain,
padahal tanahku sendiri belum kukuatkan.
Aku menggantungkan bahagia pada ucapan yang tak pasti,
padahal senyumku bisa tumbuh dari dalam
jika saja aku cukup sabar menyiraminya.

Kini, aku duduk di beranda batinku sendiri.
Menikmati pagi tanpa rindu yang menggantung,
menyeduh harapan tanpa harus menanti siapa pun datang.

Santri dan Alumni Padati Maulid Nabi serta Haul Muassis di Ponpes Aqidah Usymuni

Aku adalah rumah yang pernah sepi,
namun kini kupenuhi dengan lagu-lagu penyembuhan.
Aku adalah halaman yang pernah rusak,
namun kini kutulis ulang dengan huruf-huruf yang lebih jujur.

Jika cinta akan datang lagi,
biarlah ia hadir bukan untuk menyelamatkanku,
tetapi untuk berjalan bersamaku.
Bukan untuk mengisi kekosongan,
tetapi untuk merayakan utuhnya aku yang tak lagi rapuh.

Kini aku tahu, yang paling layak dicintai pertama kali
adalah diri sendiri yang diam-diam tetap tinggal,
bahkan saat semua yang lain memilih pergi.

Setelah semua sesak, aku memilih ikhlas.
Aku tidak kalah, aku hanya mengalah.

Sumenep, 2025

Peserta KPM Posko 1 Gandeng Bidan dan PKK Desa Gelar Sosialisasi Penyakit Campak

…………………………………….

M. Nailah
*) Mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Esensi STITA.

Artikel Terkait

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan