PUISI – lpmesensi.org/ –Puisi “Dari Ruang Redaksi, Selamat Menua Negeri-ku” karya M. Nailah, adalah refleksi kritis sekaligus penghormatan atas 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Ditulis dari sudut pandang pers mahasiswa, puisi ini menggambarkan semangat kebebasan berekspresi yang terus diperjuangkan di tengah tantangan demokrasi. Penulis menumpahkan perasaannya melalui bait-bait yang jujur dan penuh makna, menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya sejarah, tapi juga keberanian menyuarakan kebenaran hari ini.80 tahun Indonesia merdeka, namun kata-kata belum sepenuhnya bebas.
Dari Ruang Redaksi; Selamat Menua, Negeri-ku
Di antara sunyi ruang redaksi dan riuhnya nalar yang merdeka,
kami menulis-menjaga nyala bangsa.
Kemerdekaan bukan hanya kisah para pejuang,
tapi juga keberanian menyuarakan kebenaran.
Kami adalah pena yang tak rela tumpul,
demi Indonesia yang lebih adil dan terang.
Di balik perayaan, masih banyak suara yang terpendam.
Maka biarlah kami bersuara:
dengan tulisan, liputan, dan nalar yang membara.
80 tahun sudah Indonesia berdiri,
namun demokrasi masih belajar berjalan.
Di ruang-ruang kampus, di sela idealisme yang diuji,
pers mahasiswa tetap menulis-
karena cinta pada negeri.
Dirgahayu Indonesia ke-80.
Merdeka bukan sekadar bebas dari penjajahan,
tetapi juga keberanian melawan pembungkaman.
Selamat merdeka-semoga kita benar-benar bisa bicara.
…………………….
M. Nailah
*) Mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Esensi STITA.
Komentar