Berita
Beranda » Blog » PPMI DK Madura Gelar MUSKERKOT 2025, Konsolidasi Pers Mahasiswa Se-Madura

PPMI DK Madura Gelar MUSKERKOT 2025, Konsolidasi Pers Mahasiswa Se-Madura

BERITALPM ESENSI –Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota (DK) Madura menggelar Musyawarah Kerja Kota (MUSKERKOT) 2025 pada Sabtu–Minggu, 26–27 Juli 2025, bertempat di Wisata Mangrove Labuhan, Bangkalan. Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam merumuskan arah gerak organisasi sekaligus memperkuat sinergi antar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Madura.

Dengan mengangkat tema “Madura Bersatu, Pers Mahasiswa Bersinergi”, MUSKERKOT tahun ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PPMI Nasional, Sekjen PPMI DK Madura, serta perwakilan dari sebelas LPM aktif di Madura, yakni LPM Retorika, LPM Activita, LPM Esensi, LPM IQRO’, LPM Semesta, LPM Spirit Mahasiswa, LPM Mental, LPM Syaikhona, LPM Alif, dan LPM Volt.

Sekretaris Jenderal PPMI Nasional, Ach. Zainuddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga semangat solidaritas antar LPM di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pers mahasiswa saat ini. Ia menekankan bahwa PPMI tidak lahir dari struktur, tetapi dari kebutuhan bersama akan ruang perjuangan.

“Pers mahasiswa hari ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari represi hingga pembatasan ruang kritis. Maka, kehadiran PPMI adalah untuk menjawab itu semua mewadahi, menguatkan, dan membangun solidaritas,” ujarnya.

Zainuddin juga menambahkan bahwa peran Dewan Kota (DK) sangat vital sebagai tangan kanan organisasi di tingkat lokal. Ia mendorong agar DK Madura tidak hanya aktif secara administratif, tetapi juga mampu menjadi pusat gerakan yang dinamis.

Santri dan Alumni Padati Maulid Nabi serta Haul Muassis di Ponpes Aqidah Usymuni

“PPMI bukan menara gading. Kita harus turun langsung, hadir di tengah problematika kampus, dan membawa isu-isu mahasiswa ke ruang publik,” tambahnya dengan tegas.

Sementara itu, Pimpinan Umum LPM Esensi STITA Sumenep, Moh. Tohari, dalam forum tersebut menekankan bahwa PPMI bukan sekadar organisasi formalitas, melainkan ruang kolektif untuk memperkuat posisi pers mahasiswa yang selama ini menjadi garda depan pengawalan isu-isu kampus dan sosial.

“PPMI lahir dari semangat konsolidasi. Bukan soal siapa yang paling benar atau paling hebat, melainkan bagaimana kita bisa saling menguatkan dan membuka ruang kerja sama di tengah tantangan yang tidak ringan,” jelas Moh. Tohari.

Ia juga mengajak seluruh LPM untuk menjadikan PPMI DK Madura sebagai wadah bersama yang harus dijaga dan dibangun secara kolektif.

“PPMI DK Madura bukan milik pengurus saja, tapi milik kita semua. Tanggung jawab menghidupkannya ada di tangan seluruh LPM,” tambahnya.

Peserta KPM Posko 1 Gandeng Bidan dan PKK Desa Gelar Sosialisasi Penyakit Campak

Sekjen DK PPMI Madura, Shoumi Shafira, dalam sesi konsolidasi menyampaikan harapannya agar setiap LPM tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga aktif dalam proses penguatan organisasi.

“PPMI ini bukan milik individu, tapi milik kolektif. Setiap LPM punya peran penting untuk menentukan ke mana arah gerak organisasi ini dibawa,” ungkapnya.

Kegiatan MUSKERKOT 2025 berjalan dalam suasana hangat, penuh semangat diskusi, serta ditandai dengan semangat keterbukaan antar peserta. Sejumlah agenda strategis dibahas untuk memperkuat jejaring, membangun arah program kerja DK Madura ke depan, serta mengokohkan identitas pers mahasiswa sebagai pilar penting dalam kehidupan kampus yang demokratis dan kritis.

Dengan semangat kolektif, MUSKERKOT kali ini menjadi momentum kebangkitan baru bagi pers mahasiswa Madura. PPMI tidak hanya menjadi wadah komunikasi, tetapi juga benteng perlawanan terhadap segala bentuk pembungkaman suara mahasiswa.

 

Aksi Mahasiswa Cipayung Plus: Demokrasi Sekarat, HAM Terancam

Pewarta: Ainur Rahman

Editor: Ahmad Mazuli

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan